Berbicara tenang Jogja seolah-olah memang tidak ada habisnya. Di kota istimewa ini terdapat bermacam-macam destinasi wisata yang lengkap baik destinasi wisata bahari, destinasi wisata alam, destinasi wisata seni dan budaya dan lain sebagainya. Di sela-sela waktu liburan, tidak ada salahnya mencoba berkunjung ke salah satu destinasi wisata favorit yang ada di sini, yakni wisata sejarah.
Untuk masalah transportasi tidak perlu bingung karena Anda bisa sewa bus Jogja, sewa Hiace Jogja ataupun armada lainnya dari rental kami. Sopir kami bersedia mengantar Anda bersama rombongan menuju destinasi-destinasi wisata keren seperti berikut ini.
Museum Sasmitaloka Jenderal Sudirman
Museum Sasmitaloka berlokasi di pusat kota Jogja atau lebih tepatnya di Jl Bintaran Wetan nomor 3. Dalam bahasa jawa museum ini dinamakan sasmitaloka yang berarti pengingat (sasmita) dan tempat (loka). Jadi sasmitaloka memiliki artian sebagai tempat mengingat atau mengenang pengabdian dan pengorbanan Jenderal Sudirman. Tempat yang kini dijadikan museum Sasmitaloka dahulu juga merupakan kediaman dari sang jenderal.
Sebelum dijadikan tempat tinggal Jenderal Sudirman, Museum Sasmitaloka dulunya adalah rumah dinas dari Mr Wijnchenk, seorang ahli keuangan di masa penjajahan. Setelah Indonesia dikuasai Jepang maka tempat ini disita dan semua perabotnya disita. Baru pada tahun 1945 bangunan dijadikan sebagai markas Jenderal Sudirman setelah beliau dilantik sebagai Panglima Besar TKR.
Ketika berkunjung ke museum, Anda bisa melihat barang-barang milik Jenderal Sudirman mulai dari baju, tempat tidur, tandu dan lainnya. Yang tidak kalah menarik adalah, Anda bisa datang ke sini tanpa harus membayar tiket masuk alias gratis.
Benteng Vredeburg atau Loji Gede
Loji Gede adalah loji tertua yang ada di Kota Jogjakarta karena bangunan yang berada di titik nol kilometer Kota Jogja ini sudah ada sejak tahun 1776 silam. Pada masa itu, Benteng Vredeburg dibangun supaya pemerintah kolonial bisa mengawasi gerak-gerik Istana Yogya saat itu.
Sebagai bangunan peninggalan zaman dulu, tidak ada salahnya mengajak anak-anak ataupun keluarga datang ke sini dengan cara sewa bus murah Jogja karena museum adalah wahana edukasi yang berisi peninggalan nenek moyang dan bisa dilihat secara langsung.
Benteng yang dahulu bernama Rustenburg ini memiliki luas 2.100 meter persegi dengan empat buah sisi yang sama. Pada tiap-tiap sudut, terdapat menara yang berfungsi untuk memantau gerakan keraton Yogyakarta dan masyarakat sekitar. Di bagian luar museum, wisatawan bisa melihat patung sang Jenderal sedang naik kuda dan di sebelah kiri dan monumen terdapat Meriam AT berkaliber 37 mm yang dulu pernah digunakan dalam prang Palagan Ambarawa.
Adapun ruang koleksi museum terdiri dari ruang santai, ruang tamu, ruang kerja, ruang tidur Jenderal Sudirman, ruang tidur tamu, ruang tidur anak-anak Jenderal Sudirman, ruang pemilihan, ruang panti rapih, ruang Palagan Ambarawa, ruang koleksi kendaraan, ruang Sobo dan Gunung Kidul, ruang diorama, ruang dokumentasi, dan ruang koleksi pribadi.
Pabrik Gula Madukismo
Selain Benteng dan Museum, Anda bisa sewa bus pariwisata di Jogja untuk berkunjung ke Pabrik Gula Madukismo. Pabrik yang terletak di Bantul ini menyimpan sejarah bangsa Indonesia yang tidak boleh dilupakan begitu saja. Pabrik yang dahulu bernama Pabrik Gula Padokan ini sempat hancur lebur di zaman penjajahan Belanda. Lalu sang raja, Sri Sultan Hamnegku Buwono IX memperbaikinya dan mengganti nama pabrik menjadi Madukismo.
Tujuan raja membangun kembali pabrik Madukismo adalah untuk menolong rakyat yang kesusahan dalam bidang ekonomi karena kehilangan pekerjaan akibat ulah Belanda yang menghancurkan pabrik tersebut. Pabrik gula yang baru dibuat jauh lebih besar sehingga banyak tenaga kerja terserap mulai dari petani yang menanam tebu, proses panen sampai dengan proses penggilingannya.
Berwisata ke pabrik Gula Madukismo lebih cocok dikatakan sebagai wisata industri karena di sini Anda bisa melihat secara langsung proses pembuatan gula. Selain itu Anda juga bisa naik gerbong lokomotif yang ditarik menggunakan mesin tua sehingga serasa berada di zaman dulu.
Jika tertarik maka Anda bisa berkunjung ke sini pada bulan Mei sampai dengan September supaya bisa menyaksikan ritual cembengan. Ritual ini digelar oleh pekerja pabrik dan warga sekitar dengan tujuan meminta berkah pada sang pencipta supaya penggilingan berjalan lancar. Dalam rangkaian prosesi ritual terdapat beberapa pertunjukan seperti jathilan, wayang kulit hingga pasar malam.
Tentu akan sangat mengasyikkan melakukan perjalanan dengan sewa bus pariwisata Jogja untuk menyaksikan mesin-mesin tua yang ada di Pabrik Gula Madukismo. Adapun fasilitas yang ada di pabrik ini antara lain seperti gedung Pertemuan Madu Candya, Wisma Madukismo dan Pabrik Spirtus Madukismo.
Desa Wisata Kinahrejo
Merapi adalah sebuah gunung di Yogyakarta yang sangat terkenal. Selain merupakan gunung yang masih aktif, di sini terdapat sebuah desa wisata yang dibuka akibat terjadinya letusan merapi pada 2010 silam. Sebelum terkena letusan gunung Merapi, desa ini sebenarnya sudah dijadikan tempat wisata bagi wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan Gunung Merapi. Bahkan tidak hanya wisatawan lokal saja, namun banyak wisatawan manca negara yang berkunjung ke sini demi bisa menikmati suasana alam Merapi beserta upacara Labuhan Merapi.
Upacara Labuhan Merapi merupakan upacara yang diadakan oleh Keraton Yogyakarta untuk memperingati kenaikan Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai raja Jogja. Erupsi merapi tahun 2010 silam membuat desa ini mengalami kerusakan yang sangat parah. Awan panas semburan Merapi mampu menghancurkan bangunan dan menelan korban jiwa dengan jumlah yang tidak sedikit.
Walaupun pernah porak-poranda, masyarakat Kinahrejo tidak serta merta terpuruk dalam kesedihan dan membangun kembali desa ini. Ketika dalam masa perbaikan, banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikan sendiri sisa-sisa letusan Merapi dan mengabadikannya sehingga sampai saat ini beberapa benda dan bangunan yang tersiram awan panas dijadikan sebagai saksi bisu keganasan Merapi.
Kotagede, Tempat Panembahan Senopati
Selain menggunakan big bus, Anda juga bisa berwisata sejarah dengan cara sewa elf Jogja karena tak afdol rasanya berwisata sejarah tanpa mengunjungi Kotagede. Ketika menginjakkan kaki di Kotagede, Anda akan merasakan suasana tahun 1700an dari bangunan-bangunan kuno yang ada. Di sini ada sekitar 170 lebih bangunan kuno yang masing-masing dibangun dalam rentang waktu antara taun 1700 sampai dengan 1930an.
Bangunan-bangunan yang masih bertahan sampai saat ini diantaranya adalah rumah tradisional masjid Kotagede, kompleks makam peninggalan kerajaan, dan toponim kota dengan tata letak zaman dulu. Selain berwisata, tentu saja Anda bisa berbelanja oleh-oleh khas Kotagede seperti aneka perhiasan perak dan karya seni lainnya. Bahkan keluarga istana juga memiliki toko langganan di sini.
Beberapa spot foto menarik yang ada di sini seperti makam raja-raja mataram, pasar legi, masjid agung, pemukiman tradisional, reruntuhan benteng, sampai dengan kondisi jalan di Kotagede patut dipilih. Untuk mendapatkan suasana tempo dulu yanf lebih kental, Anda bisa berkeliling menggunakan kendaraan andong. Yakni kereta roda empat yang ditarik menggunakan hewan kuda.